Dorong Guru Belajar ke Negara Maju

By Admin


nusakini.com-Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana mengirimkan guru dan siswa berprestasi ke Finlandia. Hal itu bentuk upayanya yang akan gila-gilaan mengurus pendidikan. 

“Saya kepingin ada satu effort yang bisa terlihat bagi tenaga pendidik dan pengelola pendidikan, kalau yang baik-baik itu saya suruh belajar ke negara-negara yang lebih maju agar mereka punya pengalaman yang sama (dengan pendidikan negara maju),” kata Ganjar saat melepas Gatot Bambang Hastowo yang purnatugas per 1 Januari 2019, di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Semarang, Senin (31/12). 

Ditambahkan, pada periode kepemimpinannya bersama Gus Yasin, fokus utama program kerjanya memang menggenjot sektor pembangunan sumber daya manusia. Dunia pendidikan menjadi hal wajib bagi Ganjar yang harus dimasuki secara intensif, termasuk memberikan jaminan mutu bagi tenaga pendidik. 

“Atau mendorong agar mereka bisa mengambil pendidikan strata lebih tinggi, S2 atau S3. Agar investasi SDM kita lebih bagus dan harus kita mulai sendiri,” terangnya. 

Saat ini, Provinsi Jawa Tengah mengelola sekitar 2.470 sekolah dengan 28.510 orang tenaga dan pegawai pendidikan. Ganjar pun terus mendorong mendorong dunia pendidikan, khususnya guru, untuk merombak pola pendidikan untuk menyikapi perkembangan zaman yang telah masuk era digitalisasi atau revolusi industri 4.0. 

“Tugas bapak ibu akan menjadi kisah sukses pembangunan manusia. Dan itu butuh metode dan ilmu. Otomasi harus mendorong kita berpikir maju, dengan ESDM dan sistem informasi pendidikan. Kompetens harusi kita tingkatkan,” beber gubernur. 

Salah satu program pendidikan Ganjar periode ini adalah Sehari Bareng Gubernur, di mana dia mengajak siswa untuk turut menyertainya kerja selama satu hari. Dia berharap, semangat dan daya berpikir siswa terinspirasi selama mengikutinya. Setelah berjalan beberapa kali, Ganjar juga bakal melakukan hal serupa yang dikhususkan untuk tenaga pendidik. 

“Saya ingin mereka melihat dan mengalami sendiri, sehingga mereka bisa merespon kondisi yang terjadi. Ini soal sikap metode sarana dan prasarana agar mereka bisa tahu. Dengan begitu kan bisa berbagi pengalaman. Saya ingin lari kencang mulai Januari ini. Yang terakhir, jaga integritas,” tegas mantan anggota DPR RI ini. 

Sementara itu, mengakhiri sambutannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Gatot Bambang Hastowo menyampaikan ada tiga tantangan bagi dunia pendidikan yang dihadapi saat ini, automasi, globalisasi dan kolaborasi. Diperlukan strategi mengajar terbaru agar para siswa mampu menghadapi perkembangan zaman. 

“Selama dua tahun berjalan bareng Pak Ganjar, reformasi pendidikan telah kita laksanakan dengan baik. Jateng harus mampu menjadi pilar emas pendidikan nasional. Smart learning, smart thinking and smart doing,” tandasnya.(p/ab)